SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.....SALAM ZERO WASTE.....SEMANGAT !!!

Senin, 03 Maret 2014


     
      MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH
MENUJU ZERO WASTE SCHOOL

             Dalam menangani masalah sampah, keberadaan tempat  sampah di setiap ruangan dan sudut-sudut tertentu di sekolah tentunya sangat diperlukan. Akan tetapi kenyataannya, banyak warga sekolah yang belum memanfaatkan dengan benar tempat sampah tersebut. Di halaman maupun di dalam kelas terlihat masih banyak sampah  berserakan, bahkan di dekat tempat sampah berada. Hal ini dikarenakan belum tumbuhnya kesadaran siswa akan lingkungan terutama sampah.
Upaya menumbuhkan kesadaran siswa untuk menyimpan sampah pada tempatnya dilakukan antara lain dengan memasukkan perilaku tersebut sebagai salah satu aspek penilaian untuk pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yaitu Aksi Nyata K3 (Ketertiban, Kebersihan, Keindahan). Akan tetapi hasil dari Aksi Nyata K3 belum maksimal, karena siswa hanya bisa melakukannya ketika pelajaran PLH.  Sehubungan dengan itu diperlukan cara lain untuk melengkapi,  yaitu adanya Bank Sampah.
Keunggulan konsep Bank Sampah bisa diterapkan di sekolah, karena konsep ini dimaksudkan untuk menanamkan kebiasaan membuang sampah pada siswa sebagai generasi muda agar memiliki budaya peduli lingkungan terutama sampah. Bank Sampah  akan mengkondisikan siswa setiap kelas menyerahkan sampah kelasnya secara terpilah, dan mereka memperoleh uang sesuai berat sampah yang dikumpulkannya. Uang tersebut ditabungkan ke dalam rekening masing-masing kelas. 
Paradigma pengelolaan sampah selama ini yakni, kumpul, angkut, buang, dan bakar sudah tidak layak dipakai. Sekarang sudah saatnya diganti dengan pendekatan 5R, Rethink (memikirkan), Reduce (membatasi/mengurangi), Reuse (memakai ulang), Recovery (memperbaiki), dan Recycling (daur ulang) di lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah dan mengubah pemikiran siswa yang menganggap sampah adalah barang kotor dan menjadi urusan sekolah setelah dibuang. Sekarang siswa harus disadarkan jika sampah adalah tanggung jawab bersama. Dengan  melaksanakan program ini bersama-sama, maka selain tercipta  lingkungan yang bersih, sehat, dan indah, diperoleh juga keuntungan berupa uang, prakarya, insentif nilai atau bentuk-bentuk lainnya. Adapun bagi Dinas Kebersihan, pengambilan sampah menjadi lebih mudah dengan sedikitnya volume sampah .
Konsep Bank Sampah Sekolah merupakan implementasi dari UU No 18/2008 tentang Pengelolaan sampah dan Perda No 19 tahun 2002 tentang Penertiban Sampah dan Kebersihan Lingkungan. Dalam pelaksanaan Program Bank Sampah ini diadakan juga Lomba Kebersihan Kelas dengan penilaian dilakukan setiap hari yang hasilnya akan diumumkan setiap 2 bulan. Terhadap kelas yang terbersih dan  terkotor keduanya akan diberikan bendera yang berbeda untuk dipasang setiap hari selama 2 bulan di depan kelas.
Diharapkan semua upaya ini, dapat menumbuhkan kesadaran, memupuk kebiasaan, menguatkan kepeduliaan terhadap lingkungan pada siswa khususnya dan seluruh warga sekolah pada umumnya, sehingga terbentuk karakter para pemimpin yang berwawasan dan peduli terhadap lingkungan di masa depan. Aamiin.